Cara Mengatasi Orang Tua Yang Suka Membanding Bandingkan Anak

Memberikan Sentuhan Fisik Sesering Mungkin

Memberikan sentuhan secara fisik oleh ibu saat anak baru lahir dan akan semakin berkurang seiring anak beranjak dewasa. Padahal sentuhan merupakan kunci dari kedekatan hubungan antara orang tua dengan anak.

Ketika memberikan sentuhan,cobalah mengelus kepala, menepuk punggung, mencium, hingga memeluk anak, ini sesungguhnya sangat diperlukan bagi anak.

Sebaiknya sempatkan rutinitas ini setiap hari untuk meningkatkan bonding secara emosional. Beberapa sentuhan fisik yang bisa anda berikan antara lain kecup pipi anak sebelum berangkat kerja atau sebelum tidur, memeluk saat membacakan buku, dan mengelus kepalanya saat ia bercerita.

Mengadakan Family Gathering

Family gathering adalah momen kumpul seluruh anggota keluarga. Kegiatan ini akan membuat ikatan semakin erat. Biasanya acara ini cocok dilakukan untuk keluarga besar.

Berbeda dalam perusahaan, family gathering adalah acara yang diadakan untuk mempererat hubungan antar karyawan, misalnya melakukan outbond, wisata, atau tour. Beberapa kegiatan terkadang melibatkan anggota keluarga karyawan untuk meningkatkan keakraban yang terkait dengan perusahaan.

Cara Membangun Hubungan Orang Tua dan Anak

Anak akan lebih mudah mengekspresikan emosinya seiring bertambah usia. Anak mulai memiliki aktivitas atau hobi. Tanpa orang tua sadari anak juga mulai menjadi sibuk dengan berbagai tugas sekolah dan kegiatan lainnya. Selain itu, terkadang anak lebih memilih menghabiskan waktu dengan teman daripada keluarga.

Selain itu, orang tua juga disibukkan dengan pekerjaan, sehingga waktu bertemu dengan anak semakin sedikit meskipun tinggal dalam satu rumah.

Namun orang tua tidak perlu khawatir, ada banyak pilihan cara untuk membangun hubungan orang tua dan anak di tengah kesibukkan, berikut di antaranya:

Tunjukin kemampuanmu!

Ini yang terpenting, jangan sampe karna orang tua sering ngebandingin kamu dengan orang lain, kamu jadi gak semangat dan gak punya motivasi untuk melakukan hal-hal lainnya.

Sayang waktu dan energi yang kamu punya, kalau kamu malah ngerasa gak semangat karna ini.

Waktu dan energi ini akan lebih bermanfaat kalau kamu gunakan untuk membuktikan kamu lebih mampu, atau setidaknya membuktikan kalau kamu mampu di bidang lainnya.

Karna sebenarnya, setiap anak punya kemampuan yang berbeda-beda. Mungkin kamu perlu memberikan bukti kepada orang tua, kalau kamu dan anak lain punya hal yang beda. Kalau kamu belum tahu apa kelebihan dan kekuatanmu, kamu bisa mencoba tes super power check.

Hindari Penggunaan Handphone saat Bersama

Mengingat waktu dengan anak tidak banyak karena pekerjaan, sebaiknya pastikan setiap waktu yang dihabiskan bersama tidak terganggu dengan handphone.

Daripada sambil memainkan handphone, lebih baik berikan waktu sepenuhnya bersama anak. Jika ini dilakukan, maka akan membuat Anda lebih fokus dalam menjalankan kegiatan bersama dengan anak. Dengan begitu ikatan emosional akan semakin erat satu sama lain.

Baca juga: Perbedaan ADHD dan Hiperaktif pada Anak (Dilengkapi Cara Mengatasi)

Terus, apa ya tujuannya orang tua membandingkan anaknya dengan orang lain?

Oke, selain sebagai insting dasar manusia, biasanya orang tua juga punya tujuan ngebandingin kamu dengan orang lain.

Salah satunya adalah biar kamu punya “contoh” yang bisa kamu tiru, terus bikin kamu berubah jadi lebih baik.

“Tuh, coba liat si A. Tiap hari dia belajar, gak perlu disuruh sama mamanya. Coba kamu kayak dia”

“Kamu main terus sih, liat tuh anak bu RT, nilainya bagus-bagus karna dia gak pernah main keluar”

Sering denger kan, Perseners?

Iya, jadi emang tujuan orang tua tuh sebenernya ngasih “contoh” ke anaknya melalui orang-orang sekitarnya.

Tapi, kalau kamu ngerasanya gimana?

Pas orang tua ngebandingin kamu dengan anak tetangga, misalnya. Kamu ngerasa jadi pengen ngecontoh anak itu gak sih? Atau malah kamu jadi gak nyaman dengan cara orang tuamu ini?

Iya, kalau berdasarkan ceritaku di atas. Jujur aku sama sekali gak pengen nyontoh sepupuku sih.

Aku malah ngerasa gak nyaman. Gak nyaman sama guru di kelas yang akhirnya nyuruh aku duduk bareng sepupuku, terus gak nyaman juga pas ketemu keluarga besar. Pasti deh dibahas.

Meskipun membanding-bandingkan ini adalah sesuatu yang normal, tapi dampak yang dirasakan oleh anak ternyata gak baik loh, Perseners.

Jarang sekali, ada anak yang jadi terpacu atau termotivasi setelah orang tuanya ngasih “contoh” dengan membandingkan anaknya sama orang lain.

Biasanya yang dirasain sama anak tuh malah jadi gak percaya sama kemampuannya, ngerasa cemburu atau iri dengan orang lain, sampe ngebuat hubungan anak dan orang tua jadi gak sehat.

Jadi aku harap, pas kita jadi orang tua nanti, kita bisa mengontrol kebiasaan membanding-bandingkan ini ya, Perseners!

Baca juga: Membandingkan Diri: Perilaku Toxic yang Perlu Dihentikan

Makan Bersama Anak

Makan bersama dengan anak biasanya akan menghasilkan percakapan dan ikatan yang menyenangkan. Usahakan semua anggota keluarga untuk tidak memegang ponsel atau perangkat lainnya dan sekadar menikmati kebersamaan satu sama lain.

Waktu makan juga merupakan kesempatan yang baik bagi Anda untuk mengajari anak pentingnya pola makan yang sehat dan seimbang, yang juga berdampak pada kesehatan mental anak secara keseluruhan.

Baca juga: Penyebab dan Cara Mengatasi Anak Susah Makan

Mengajak Anak Menyelesaikan Pekerjaan Rumah

Saat orang tua dan anak terlalu disibukkan untuk menghabiskan waktu di luar, menyelesaikan pekerjaan rumah mungkin bisa menjadi salah satu cara untuk tetap dekat dengan anak.

Anda bisa mengubah kebiasaan dengan menyuruh anak membersihkan kamarnya dengan mengajak anak mendekorasi bersama. Anda juga dapat mengajaknya untuk memasak, memperbaiki kendaraan, bermain lego, atau kegiatan lain yang disenangi anak.

Baca juga: Cara Memarahi Anak Tanpa Harus Melukai Hatinya

Menyempatkan liburan bersama menjadi momen yang ditunggu-tunggu oleh seluruh anggota keluarga. Saat liburan, semua anggota keluarga bisa leluasa menghabiskan waktu bersama tanpa perlu mengkhawatirkan pekerjaan.

Anda bisa mengajak anak piknik atau berwisata alam, misalnya pergi ke pantai. Jika waktu libur singkat Anda bisa bepergian ke museum atau kebun binatang yang tak kalah menyenangkan.

Meluangkan Waktu Bersama Anak

Sering meluangkan waktu untuk anak merupakan kunci dari hubungan emosional yang lebih dekat. Waktu bersama keluarga yang penuh keceriaan akan menjadi kenangan yang menyenangkan akan terus melekat di ingatan anak.

Meskipun waktu yang Anda habiskan setiap harinya hanya sedikit karena pekerjaan yang padat, anak akan tetap merasa selalu diperhatikan oleh orang tuanya.

Cobalah sempatkan untuk menemaninya belajar atau menyelesaikan tugas bersama meskipun sebentar. Cara lainnya mungkin memanfaatkan waktu setelah mandi saat menggunakan popok, pakaian, dan bedak dengan mengajaknya bercanda.

Cara menghadapi orang tua yang suka membanding-bandingkan anak

Nah, ini mungkin jadi hal yang pengen banget kamu tau dari awal membaca artikel ini. Gimana ya caranya menghadapi orang tua yang seperti ini?

Aku rasa gak mudah sih. Aku dulu juga cuma bisa diem aja, gak tau harus gimana. Yaaa menikmati masa-masa aku dibanding-bandingin. Tapi aku sadar, itu gak sehat banget.

Kamu bisa nyoba beberapa hal di bawah ini, biar kamu bisa tetep semangat meskipun terus-terusan dibanding-bandingin.